Home / Nasional /
Akses Terputus, 10 Alat Berat Dikerahkan untuk Perbaikan Darurat di Agam
Bencana banjir di Kabupaten Agam, Provinsi Sumatra Barat (Sumbar). Foto: Dok SM News
RiauAkses.com, Sumatera Barat – Fenomena cuaca ekstrem yang memicu bencana banjir dan tanah longsor mengakibatkan lebih dari 15.300 warga Kabupaten Agam, Provinsi Sumatra Barat (Sumbar), mengungsi hingga hari ini, Rabu (3/12). Pemerintah daerah terus berupaya melakukan penanganan darurat, khususnya pelayanan warga terdampak.
Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, PhD menyampaikan bahwa fokus utama penanganan saat ini adalah memastikan keselamatan warga dan memulihkan akses.
"Data yang kami terima per Selasa malam (2/12) menunjukkan bahwa populasi pengungsi di Agam telah mencapai 15.307 jiwa yang tersebar di tujuh kecamatan. Angka ini cukup besar dan menjadi prioritas kami untuk menjamin kebutuhan dasar mereka terpenuhi," ujar Abdul Muhari, dalam keterangan pers Rabu (3/12).
Menurut data BPBD Kabupaten Agam per Selasa (2/12), pukul 20.00 WIB, sebaran pengungsian terbesar terdapat di Kecamatan Tanjung Raya (9.198 jiwa), diikuti Malalak (2.419 jiwa), dan Palembayan (1.511 jiwa).
Untuk memobilisasi sumber daya, Pos Komando (Posko) utama di balairung rumah dinas Bupati Agam mengaktifkan 13 pos lapangan di 13 kecamatan.
"Untuk pemenuhan kebutuhan makan dan minum di pengungsian, Posko telah mengoperasikan 26 titik dapur umum, baik berupa mobil dapur umum, tenda, maupun memanfaatkan rumah warga. Pendistribusian bantuan, khususnya ke titik-titik yang masih terisolir, terus dikerahkan melalui jalur udara," tambah Abdul Muhari.
Abdul Muhari juga menyoroti kerusakan material yang signifikan akibat bencana ini.
"Data kerugian material menunjukkan kerusakan yang masif. Tercatat ada 465 unit rumah rusak berat, 188 unit rusak sedang, dan 406 unit rusak ringan. Infrastruktur publik seperti 10 jembatan putus dan 25 titik jalan rusak menjadi tantangan utama yang menghambat mobilisasi dan distribusi," jelasnya.
Sampai hari ini, Pemerintah Kabupaten Agam bersama BNPB terus mengupayakan perbaikan infrastruktur darurat. Total 10 alat berat telah dikerahkan untuk memperbaiki akses di enam kecamatan, termasuk Tanjung Raya dan Malalak.
"Kami menambahkan 5 unit alat berat lagi, termasuk bantuan dari United Tractor, Zipur, dan Kota Payakumbuh, untuk mempercepat perbaikan akses. Membuka kembali jalan dan jembatan yang putus adalah kunci agar bantuan bisa menjangkau semua warga terdampak," tegas Abdul Muhari.
Selain perbaikan fisik, jaringan komunikasi di Agam juga mendapat dukungan dari Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi). Tiga titik penting telah dipasangi peralatan komunikasi, yaitu di Kecamatan Malalak, Kecamatan Palembayan, dan Posko Utama BPBD di Lubuk Basung. Tiga kecamatan yang tidak terdampak signifikan adalah Sungai Pua, Candung, dan Ampek Angkat. (R-05)
TOPIK TERKAIT
BERITA TERKAIT
Rotasi Camat, Lurah dan Pemilihan Serentak RT-RW Dimulai Desember Ini
RiauAkses.com, Pekanbaru - Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru tengah mempersiapkan rotasi48 PNS PUPR Riau Terima Satya Lencana Karya Satya dari Presiden Prabowo Subianto
RiauAkses.com, Pekanbaru - Asisten III Setdaprov Riau M Job Kurniawan menyerahkan TandaPulihkan Psikologis Korban Bencana, Polda Riau Kirim Tim Trauma Healing dan Bantuan Tahap II ke Agam
RiauAkses.com, Pekanbaru - Untuk memulihkan psikologis, para korban bencana di Sumbar.Dugaan Monopoli Harga Kelapa dan PHK Massal, Mahasiswa Demo PT Sambu Grup di Kantor Gubernur Riau
RiauAkses.com, Pekanbaru - Belasan mahasiswa yang tergabung dalam Badko HMI Riau - Kepri dan KAMMIBATIQA Hotel Pekanbaru Hadirkan Kehangatan Natal Lewat Acara Amal “Xmas Tree Lights Up”
RiauAkses.com, Pekanbaru – Menyambut momen Natal yang menghadirkan anakanak panti asuhan dan







Komentar Via Facebook :