Home / Riau /
Darsini Dorong Pelestarian Budaya Lewat Turnamen Gasing se-Provinsi Riau
Anggota DPRD Kepulauan Meranti, Darsini memberikan souvenir Gasing kepada Ketua Panitia pertandingan Gasing tingkat Provinsi Riau. Foto: SM News
RiauAkses.com, Kepulauan Meranti - Gasing bukan sekadar permainan tradisional. Ia adalah denyut budaya lama yang terus berputar, menyimpan nilai sportivitas, kebersamaan, dan kearifan lokal yang menjadi daya tarik khas Kepulauan Meranti. Di tengah arus modernisasi, gema gasing masih terdengar—menandakan bahwa tradisi ini belum kehilangan tempat di hati masyarakatnya.
Di balik gemuruh kayu yang beradu di gelanggang, tersimpan harapan besar agar permainan ini tetap lestari. Setiap putaran gasing seolah membawa pesan bahwa budaya akan terus hidup selama masih ada yang merawatnya.
Kini, permainan gasing kembali menemukan napas di sebuah gelanggang khusus yang berdiri megah di Jalan Perusahaan, lingkungan RW 04 Hulu Asam, Kelurahan Teluk Belitung, Kecamatan Merbau. Gelanggang itu diberi nama Gelanggang Gasing H. Yahya, dibangun melalui program CSR PT Imbang Tata Alam (ITA).
Nama H. Yahya bukan sekadar pelengkap. Ia adalah pendiri Hulu Asam—tokoh yang meletakkan dasar kehidupan sosial, budaya, serta nilai keislaman di wilayah itu. Tak jauh dari gelanggang, makamnya berdiri sunyi, seakan menjadi saksi perjalanan tradisi yang terus berputar dari masa ke masa. Kini, namanya diabadikan pada gelanggang yang menghidupkan kembali semangat yang pernah ia tanamkan.
Di tempat inilah masyarakat kembali berkumpul. Tidak hanya untuk menguji ketangkasan memutar gasing, tetapi juga untuk merayakan persaudaraan, mempererat hubungan lintas generasi, dan meneguhkan identitas budaya yang perlahan memudar di tengah hiruk-pikuk zaman.
Gasing yang berputar di gelanggang itu menjadi simbol bahwa Meranti tidak hanya memiliki sejarah, tetapi juga tekad kuat untuk menjaga tradisi tetap bertahan—agar kelak, generasi berikutnya tidak hanya mendengar cerita, tetapi turut merasakan denyut budayanya.
Di tengah laju modernisasi yang semakin cepat, gema gasing yang berputar di atas gelanggang masih mampu menarik perhatian masyarakat. Tradisi yang sarat nilai sportivitas dan kearifan lokal itu kembali mendapat ruang terhormat melalui Turnamen Gasing se-Provinsi Riau yang kini memasuki penyelenggaraan ketiganya.
Adalah Darsini S.M, anggota DPRD Kabupaten Kepulauan Meranti, yang berkomitmen menjaga denyut tradisi tersebut tetap hidup. Melalui anggaran Pokok Pikiran (Pokir), ia menjadi sponsor tunggal dalam pelaksanaan turnamen tahun ini—sebuah langkah nyata untuk merawat budaya yang nyaris terlupakan.
Gelaran turnamen dibuka secara resmi oleh Bupati Kepulauan Meranti yang diwakili Kepala Dinas Kepemudaan Olahraga dan Pariwisata (Disporapar), Saiful Bakhri, pada Jumat siang, 28 November 2025. Sorak antusias masyarakat menyambut dimulainya pertandingan, terutama karena tahun ini turnamen mengangkat tema yang sarat makna: “Segenggam Kayu Mengeratkan Silaturrahmi.” Tema yang menggambarkan bagaimana sepotong kayu bernama gasing mampu mempertemukan banyak orang dalam kebersamaan.
Dalam sambutannya, Saiful Bakhri mengungkapkan apresiasi mendalam kepada seluruh panitia yang bekerja keras menyukseskan acara tersebut.
“Harapan kami, lomba gasing ini dapat menjadi ajang silaturrahmi dan menjadi bagian penting dalam melestarikan budaya tradisional di Kabupaten Kepulauan Meranti,” ujarnya.
Sementara itu, Darsini S.M, penggagas turnamen, menyampaikan rasa terima kasih kepada panitia dan seluruh peserta yang berpartisipasi. Ia menekankan pentingnya sportivitas dalam permainan, sekaligus menyampaikan harapan agar cabang tradisional ini dapat menembus level yang lebih tinggi.
“Kami berharap para pemain dapat menjaga sportifitas. Gasing ini memiliki filosofi kuat—memainkan gasing butuh keberanian, fokus, dan ketekunan. Mudah-mudahan suatu saat bisa sampai ke tingkat internasional,” tuturnya.
Menurut Darsini, turnamen semacam ini bukan sekadar arena adu ketangkasan. Ia adalah cara untuk memastikan tradisi tetap berputar, diwariskan, dan dicintai oleh generasi berikutnya.
“Permainan ini adalah kearifan lokal yang harus dipertahankan. Dengan kegiatan seperti ini, gasing tidak akan dilupakan. Ini budaya kita, warisan untuk anak cucu,” tambahnya.
Turnamen ini bukan hanya pertandingan. Ia adalah perayaan identitas—menguatkan silaturahmi, menumbuhkan kebanggaan lokal, dan menjaga agar gasing tetap berputar di Meranti, sebagaimana tradisi yang tak lekang oleh waktu.
Semangat pelestarian budaya kembali menghangat di Gelanggang Gasing H. Yahya, Teluk Belitung, ketika berbagai tokoh dan masyarakat tumpah ruah mengikuti pembukaan Turnamen Gasing se-Provinsi Riau.
Setelah sambutan penuh makna dari penyelenggara utama, giliran Ketua Pergasi Provinsi Riau, H. Efendi, dan Ketua Pergasi Kepulauan Meranti, Andi Saputra, yang menyampaikan rasa syukur dan apresiasinya atas terselenggaranya kegiatan ini.
“Kami ucapkan terima kasih terutama kepada PT Imbang Tata Alam. Tanpa PT ITA, kami tidak punya gelanggang gasing seperti ini,” ujar Efendi, menegaskan betapa peran perusahaan dalam menghadirkan pusat kegiatan budaya ini merupakan bagian penting dalam perjalanan panjang menghidupkan tradisi.
Tak lupa ia menyampaikan penghargaan kepada Disporapar Kepulauan Meranti serta Anggota DPRD Meranti, Darsini S.M, yang melalui anggaran pokirnya kembali menjadi sponsor penting sehingga turnamen gasing tahun ini bisa terlaksana untuk ketiga kalinya.
Kedatangan para peserta dari berbagai kabupaten di Riau juga mendapat apresiasi khusus. Semangat mereka yang datang dari jauh menjadi tanda bahwa tradisi gasing bukan sekadar permainan, melainkan energi kebersamaan yang terus hidup lintas wilayah.
Camat Merbau, Hj. Wan Jumiati dalam sambutannya turut menyampaikan kebanggaan daerahnya ditunjuk menjadi pusat penyelenggaraan turnamen gasing tahun ini.
“Kami sangat bangga melihat hadirnya beberapa kabupaten yang ikut bertanding. Semoga selama berlangsungnya pertandingan, semua peserta tetap menjunjung tinggi sportivitas,” ujarnya.
Suasana makin meriah dengan kehadiran para tokoh daerah. Hadir pula Anggota DPRD Meranti Darsini S.M, Kepala Disporapar Saiful Bakhri, Camat Merbau Hj. Wan Jumiati yang didampingi Sekcam Idrus SE, Kapolsek Merbau AKP Jimmy Andre SH, MH, Area Manager EMP PT ITA Bonar Ari Nindito, serta para undangan lainnya.
Di tengah gemuruh gasing yang berputar, setiap ucapan dan apresiasi itu menguatkan satu pesan: permainan tradisional ini bukan hanya warisan leluhur, tetapi juga jembatan silaturahmi yang terus mengikat masyarakat Meranti dan Riau. (R-01)
TOPIK TERKAIT
BERITA TERKAIT
Ditugaskan Periksa Tersangka di Lapas Padang, Anggota Polda Riau Brigadir Tri Irwansyah Tewas Tertimpa Longsor
RiauAkses.com, Pekanbaru - Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo memberikan kenaikan pangkatPolda Riau Kerahkan 290 Personel Bantu Pemulihan Bencana di Sumbar
RiauAkses.com, Pekanbaru - Sebanyak 290 personel terdiri dari personel Brimob dan SamaptaLampu Stadion Kaharuddin Nasution Belum Penuhi Standar VAR, PSPS Lakukan Peningkatan LUX
RiauAkses.com, Pekanbaru - PSPS Pekanbaru terus mempercepat proses peningkatan fasilitasPenambang Emas Ilegal di Kuansing Tewas, Polisi Buru 2 Orang Rekan Kerjanya
RiauAkses.com, Kuantan Singingi - Seorang pekerja penambangan emas tanpa izin (PETI) tewas setelahWako Agung Temui Tokoh Pendidikan Riau, Ini yang Dibicarakan
RiauAkses.com, Pekanbaru - Wali Kota (Wako) Pekanbaru H Agung Nugroho SE MM bersama jajaran







Komentar Via Facebook :