Home / Riau /
Menjaga Marwah Lewat Gasing: Polsek Merbau Rayakan HUT Bhayangkara dengan Warisan Budaya
AKP Jimmy Andre, S.H., M.H., Kapolsek Merbau. Foto: SM News
RiauAkses.com, Kepulauan Meranti - Di sebuah gelanggang sederhana di Kelurahan Teluk Belitung, bunyi dentingan kayu dan irama berputar dari gasing piring akan kembali mengisi udara. Bukan sekadar permainan, tetapi sebuah pesan kuat yakni warisan budaya Melayu belum padam.
Sempena Hari Bhayangkara ke-79, Kepolisian Sektor (Polsek) Merbau memilih jalur yang tak biasa. Tak ada gemuruh stadion, tak ada sorak kemenangan dari lapangan voli atau sepak bola. Yang ada adalah arena gasing — sebuah panggung tradisi, tempat ingatan masa kecil dan jati diri budaya bertemu.
AKP Jimmy Andre, S.H., M.H., Kapolsek Merbau, menjadi sosok di balik inisiatif ini. Di tengah arus modernisasi dan dominasi teknologi, ia memilih untuk memperingati hari besar kepolisian dengan menggali kembali akar budaya. Turnamen gasing piring yang akan digelar 26 Juni 2025 mendatang di gelanggang milik Komunitas Gasing (Komgas) H Yahya bukan hanya bentuk perayaan, tapi juga pernyataan.
“Biasanya kita hanya mengadakan lomba domino, voli, atau badminton. Tapi tahun ini, kita ingin sesuatu yang berbeda. Gasing ini bukan sekadar permainan, ia adalah identitas kita,” ujar AKP Jimmy.
Lebih dari sekadar memutar kayu di atas tanah, permainan gasing mengajarkan banyak hal, diantaranya ketekunan, keuletan, strategi, dan tentu saja sportivitas. Di balik gerak melingkar yang tampak sederhana, ada makna mendalam tentang keseimbangan hidup dan nilai gotong royong yang selama ini menjadi napas kehidupan masyarakat Melayu.
Dengan mengusung tema “Melindungi Tuah, Menjaga Marwah” sebagaimana yang digaungkan oleh Kapolda Riau tahun ini, Polsek Merbau ingin menegaskan bahwa budaya bukan sekadar peninggalan, melainkan kompas arah bagi generasi.
“Kami ingin budaya Melayu tidak tenggelam ditelan zaman. Kalau bukan kita yang melestarikan, siapa lagi?,” sambung Kapolsek.
Tak hanya gasing, ia pun membayangkan tahun-tahun mendatang akan ada turnamen congklak, layang-layang, hingga permainan rakyat lainnya. Semua demi satu tujuan yakni menjaga agar warisan tak hanya dikenang, tapi dihidupi kembali oleh generasi muda.
"Kami berharap ini bukan sekadar kegiatan seremonial, tapi menjadi langkah nyata dalam menjaga identitas budaya daerah," tukasnya
Turnamen ini pun diharapkan menjadi ruang silaturahmi sekaligus bentuk nyata komitmen Polri dalam mendekatkan diri kepada masyarakat melalui pelestarian budaya.
“Permainan tradisional bukan hanya hiburan. Di sana ada karakter, ada nilai sportivitas, gotong royong, bahkan kreativitas. Inilah kekayaan Kepulauan Meranti yang tak bisa dibeli. Mari kita jaga bersama,” tutup AKP Jimmy. (R-01)
TOPIK TERKAIT
BERITA TERKAIT
PT Sinergi Integritas Agroindustri Lakukan Audit ISPO untuk Meningkatkan Keberlanjutan
RiauAkses.com, Rokan Hilir - Pabrik Kelapa Sawit PT Sinergi Integritas Agroindustri saat ini sedangSempat Ditahan, 11 Ijazah Pekerja PT SRP Resmi Dikembalikan
RiauAkses.com, Pekanbaru - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau melalui Dinas Tenaga Kerja danLobi Gubri Abdul Wahid Berbuah Manis, Anggaran Pusat Kucur untuk Revitalisasi Sekolah Riau
RiauAkses.com, Pekanbaru - Upaya road show Gubernur Riau (Gubri) Abdul Wahid melobiKisruh Notaris di Kepulauan Meranti Berakhir Damai, Kakanwil Kemenkumham Riau Fasilitasi Rekonsiliasi dan Harmoni Profesi Dipulihkan
RiauAkses.com, Kepulauan Meranti - Perselisihan antar sesama notaris di Kabupaten Kepulauan MerantiPelaku Pencabulan Anak di Bawah Umur di Kepulauan Meranti Ditangkap Polisi
RiauAkses.com, Kepulauan Meranti - Kasus kekerasan seksual terhadap anak di bawah umur kembali







Komentar Via Facebook :