https://www.riauakses.com

  • Beranda
  • Pilihan
  • Riau
  • Lancang Kuning
    • Pekanbaru
    • Dumai
    • Bengkalis
    • Kampar
    • Siak
    • Indragiri Hulu
    • Indragiri Hilir
    • Rokan Hulu
    • Rokan Hilir
    • Pelalawan
    • Kuantan Singingi
    • Kepulauan Meranti
  • Nasional
  • Ekonomi
  • Perbankan
  • Politik
  • Hukum
  • Dunia
  • Teknologi
  • Otomotif
  • Lainnya
    • Lingkungan
    • Sumber Daya Alam
    • Pendidikan
    • Kesehatan
    • Video

  • Disclaimer
  • Kontak Kami
  • Tentang
  • Pedoman
  • Redaksi

https://www.riauakses.com

Iklan Atas

https://www.riauakses.com

  • ";
  • Riau
  • Lancang Kuning
    • Pekanbaru
    • Dumai
    • Bengkalis
    • Kampar
    • Siak
    • Indragiri Hulu
    • Indragiri Hilir
    • Rokan Hulu
    • Rokan Hilir
    • Pelalawan
    • Kuantan Singingi
    • Kepulauan Meranti
  • Nasional
  • Ekonomi
  • Perbankan
  • Politik
  • Hukum
  • Dunia
  • Teknologi
  • Otomotif
  • Lainnya
    • Lingkungan
    • Sumber Daya Alam
    • Pendidikan
    • Kesehatan
    • Video

Terbaru

Trending

Pilihan

Video

Home / Riau /

Seribu Pertanyaan di Balik Rotasi Eselon II, Jabatan Kepala Disdikbud Kepulauan Meranti Kosong Tanpa Pejabat Definitif

Rabu, 28 Mei 2025 | 14:49 WIB  
Editor : Raya Desmawanto
Seribu Pertanyaan di Balik Rotasi Eselon II, Jabatan Kepala Disdikbud Kepulauan Meranti Kosong Tanpa Pejabat Definitif

Pelantikan dan Pengambilan Sumpah Jabatan Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Kepulauan Meranti itu dilaksanakan di Aula Kantor Bupati, Selasa (27/5/2025) malam. Foto: SM News

RiauAkses.com, Kepulauan Meranti - Pemkab Kepulauan Meranti melakukan perombakan terhadap kabinet Eselon II. Pelantikan dan Pengambilan Sumpah Jabatan Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Kepulauan Meranti itu dilaksanakan di Aula Kantor Bupati, Selasa (27/5/2025) malam.

Dari tiga jabatan yang dilakukan rotasi, salah satunya ada jabatan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud), dimana sebelumnya OPD tersebut dipimpin oleh H. Suwardi,  kini dipindahkan menjadi Staf Ahli Bupati Bidang Kemasyarakatan dan SDM, Sekretariat Daerah.

Namun di balik pelantikan itu, publik bertanya-tanya kenapa jabatan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan yang ditinggalkan oleh H. Suwardi dibiarkan kosong tanpa pengganti pejabat definitif.

Malam itu, aula Kantor Bupati Kepulauan Meranti jadi saksi pergeseran wajah-wajah birokrasi. Tiga pejabat eselon II resmi dilantik, namun satu posisi justru mengundang lebih banyak pertanyaan ketimbang jawaban yakni kekosongan jabatan itu. Tanpa pengumuman gamblang dan tanpa kejelasan menyeluruh.

Jabatan Kepala Dinas Pendidikan merupakan jabatan yang sangat penting yang mestinya berisi sosok nakhoda, yang mengarahkan perahu pendidikan kita menembus gelombang zaman, namun kini justru dibiarkan tak bertuan.

Ini bukan sekadar rotasi biasa. Publik bertanya-tanya, mengapa jabatan sepenting itu tidak langsung diisi oleh pejabat definitif. Pertanyaan lain juga muncul, kenapa Suwardi secepat itu digantikan dengan pelaksana tugas (Plt). Apakah ia tidak mampu bekerja, ataukah belum ada sosok yang cukup tepat menggantikannya?

Sebab, jabatan Kepala Dinas Pendidikan bukan jabatan administratif biasa. Ia adalah kompas. Ia adalah pengarah arah. Ia adalah jembatan antara mimpi anak-anak Meranti dan kenyataan masa depan mereka.

Namun ini bukan tentang satu nama siapa yang akan menjabat di jabatan tersebut. Tapi tentang arah, sebab pendidikan bukan sekadar urusan administrasi—ia adalah nyawa dari kemajuan.

 

Beberapa jam setelah pelantikan usai, kabar pun beredar, dimana Tunjiarto, Kepala Satpol PP dan Damkar, telah ditunjuk sebagai Plt  Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan. Publik pun terdiam. Mencoba mencerna. Menimbang apakah ini strategi atau hanya solusi darurat.

Tapi pemerintah daerah punya jawabannya. Bulan depan akan digelar uji kompetensi untuk para pejabat eselon II. Dari sana, penempatan definitif akan ditentukan lewat proses assessment menyeluruh. Barangkali ini cara Pemkab Kepulauan Meranti menyusun ulang pondasi birokrasi: tak buru-buru, tapi penuh kalkulasi.

Mungkin itulah jawabannya, dimana proses seleksi yang lebih ketat untuk memastikan bahwa pemimpin pendidikan selanjutnya bukan sekadar pengisi jabatan, tapi pembawa harapan.

Karena jabatan Kepala Dinas Pendidikan bukan tempat uji coba. Ia butuh sosok yang bukan hanya paham birokrasi, tapi juga mengerti detak jantung ruang kelas, semangat para guru, dan mimpi-mimpi anak yang masih menggambar cita-citanya di bangku sekolah.

Satu kursi kosong malam itu menyisakan seribu harap. Semoga, bukan hanya terisi. Tapi diisi oleh mereka yang benar-benar bisa mengarahkan perahu pendidikan ini menembus gelombang zaman.

Tapi seperti pepatah lama berkata, takkan ada asap jika tak ada api. Banyak yang percaya, pergantian ini bukan sekadar penyegaran biasa. Ada sinyal kuat bahwa pemerintah daerah sudah mempertimbangkannya dengan matang.

Selama menjabat, Suwardi dikenal sebagai sosok yang membuat manuver tak biasa. Bukan sekali dua kali, kebijakannya menimbulkan riak bahkan gelombang di permukaan. Salah satu isu yang menyeruak adalah dugaan penerimaan dana dari kepala sekolah saat pencairan Bantuan Operasional Sekolah (BOS). Ia disebut-sebut menerima Rp4 juta dari salah satu kepala sekolah—tudingan yang katanya bersumber dari pengakuan langsung, meskipun tanpa identitas dan belum terbukti secara hukum.

Namun sayangnya, hingga kini tak ada klarifikasi terbuka dari Suwardi. Sikap diam ini justru memperluas ruang tafsir publik. Dalam dunia birokrasi yang penuh kepercayaan dan integritas, diam kadang terdengar lebih nyaring daripada pembelaan.

 

Isu lain datang dari surat edaran kontroversial yang menyentuh tunjangan guru. Dalam surat itu, Suwardi meminta agar aneka tunjangan guru (TPG, TKG, dan Tamsil) digunakan untuk menutup iuran BPJS tahun 2020 dan 2021. Kebijakan ini sontak menuai protes, karena dianggap membebankan tanggung jawab pemerintah kepada para guru. Setelah tekanan datang dari berbagai arah, surat itu pun dicabut.

Namun polemik tak berhenti di sana. Hingga memasuki triwulan tahun ini, gaji para guru honorer belum juga cair. Empat bulan tanpa kepastian, para pengabdi di garis depan pendidikan itu menunggu, sementara pemimpinnya diam di kursi tinggi.

Kini, setelah Suwardi berpindah jabatan sebagai Staf Ahli Bupati, publik bertanya-tanya. Apakah semua ini hanya kebetulan waktu? Ataukah ada sinyal tegas bahwa Pemerintah Kabupaten Kepulauan Meranti ingin membuka lembaran baru—tanpa bayang-bayang lama?

Dalam pidatonya Bupati Asmar menegaskan bahwa ini bukan pelantikan terakhir. Evaluasi akan terus dilakukan dengan menyesuaikan dengan peraturan yang ada dan siapapun yang dipercaya memegang jabatan harus siap bekerja lebih keras, menjunjung tinggi integritas, loyalitas, dan disiplin.

"Sebagai ASN, mari kita buktikan bahwa kita adalah abdi negara yang mampu memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat Meranti," tutupnya, disambut tepuk tangan seluruh hadirin. (R-01)


TOPIK TERKAIT

# Rotasi# Eselon ll# Pemkab Kepulauan Meranti# RiauAkses.com
Komentar Via Facebook :

BERITA TERKAIT

  • Polda Riau Musnahkan 119 Kg Sabu, Ribuan Butir Ekstasi, Heroin, dan Ganja

    Hukum•
    Rabu, 28/05/2025 | 13:47 WIB
    RiauAkses.com, Pekanbaru — Kepolisian Daerah (Polda) Riau kembali menunjukkan komitmennya
  • Kabar Duka Dari Tanah Suci, Jemaah Haji Asal Pekanbaru Meninggal Dunia di Makkah

    Riau•
    Rabu, 28/05/2025 | 12:46 WIB
    RiauAkses.com, Pekanbaru - Suasana haru menyelimuti rombongan jemaah haji asal Pekanbaru setelah
  • Pastikan Keselamatan Warga, PLN UPT Bengkulu Lakukan Pengukuran Medan Magnet dan Listrik Serta Edukasi Bahaya Listrik kepada Warga

    Teknologi•
    Selasa, 27/05/2025 | 17:03 WIB
    RiauAkses.com, Bengkulu – Sebagai bentuk komitmen terhadap keselamatan masyarakat dan
  • Donasi Pramuka, Aksi Spontan yang Menyambut Rencana Besar Dinas PUPR di Pulau Merbau

    Riau•
    Minggu, 25/05/2025 | 12:09 WIB
    RiauAkses.com, Kepulauan Meranti - Di tengah hiruk-pikuk kota Selatpanjang, sekelompok pemuda
  • Kabar Baik APBD Riau Surplus Rp139,43 Miliar, Meski Pendapatan Transfer Pusat Turun

    Ekonomi•
    Minggu, 25/05/2025 | 11:07 WIB
    RiauAkses.com, Pekanbaru — Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPb)
Banner Ramadhan TAF - P07

TRENDING

  • UMK dan UMP Riau Tahun 2026 Resmi Ditetapkan, Ini Rinciannya

    UMK dan UMP Riau Tahun 2026 Resmi Ditetapkan, Ini Rinciannya

    Selasa, 23/12/2025 | 19:58 WIB
  • 1 Orang Tewas Belasan Luka, Hotel New Hollywood Pekanbaru Terbakar

    1 Orang Tewas Belasan Luka, Hotel New Hollywood Pekanbaru Terbakar

    Sabtu, 20/12/2025 | 20:28 WIB
  • Danantara Bersama BUMN Salurkan Bantuan Kemanusiaan untuk Pemulihan Pascabencana di Aceh

    Danantara Bersama BUMN Salurkan Bantuan Kemanusiaan untuk Pemulihan Pascabencana di Aceh

    Sabtu, 20/12/2025 | 00:05 WIB
  • Elevasi Waduk PLTA Koto Panjang Naik Tipis 3 Sentimeter Pagi Ini

    Elevasi Waduk PLTA Koto Panjang Naik Tipis 3 Sentimeter Pagi Ini

    Sabtu, 20/12/2025 | 11:11 WIB
  • Ketua DPRD Riau: Penanganan TNTN Butuh Dukungan Bersama

    Ketua DPRD Riau: Penanganan TNTN Butuh Dukungan Bersama

    Senin, 22/12/2025 | 17:00 WIB
  • Polisi Selidiki Kebakaran Hotel New Hollywood Pekanbaru yang Tewaskan 1 Orang

    Polisi Selidiki Kebakaran Hotel New Hollywood Pekanbaru yang Tewaskan 1 Orang

    Senin, 22/12/2025 | 08:45 WIB
  • Kapolda Riau Resmikan MPP Presisi dan Letakkan Batu Pertama Pembangunan Klinik Polres Rohil

    Kapolda Riau Resmikan MPP Presisi dan Letakkan Batu Pertama Pembangunan Klinik Polres Rohil

    Senin, 22/12/2025 | 18:38 WIB
  • 12 Posko Nataru Disiagakan di Jalan Lintas Riau

    12 Posko Nataru Disiagakan di Jalan Lintas Riau

    Kamis, 25/12/2025 | 13:49 WIB
Banner STMIK In Pekanbaru - P09
    • Ikuti Kami di:



  • Disclaimer     Kontak Kami     Tentang     Pedoman     Redaksi    

    RiauAkses.com - All Right Reserved
    Desain by : Aditya