https://www.riauakses.com

  • Beranda
  • Pilihan
  • Riau
  • Lancang Kuning
    • Pekanbaru
    • Dumai
    • Bengkalis
    • Kampar
    • Siak
    • Indragiri Hulu
    • Indragiri Hilir
    • Rokan Hulu
    • Rokan Hilir
    • Pelalawan
    • Kuantan Singingi
    • Kepulauan Meranti
  • Nasional
  • Ekonomi
  • Perbankan
  • Politik
  • Hukum
  • Dunia
  • Teknologi
  • Otomotif
  • Lainnya
    • Lingkungan
    • Sumber Daya Alam
    • Pendidikan
    • Kesehatan
    • Video

  • Disclaimer
  • Kontak Kami
  • Tentang
  • Pedoman
  • Redaksi

https://www.riauakses.com

Iklan Atas

https://www.riauakses.com

  • ";
  • Riau
  • Lancang Kuning
    • Pekanbaru
    • Dumai
    • Bengkalis
    • Kampar
    • Siak
    • Indragiri Hulu
    • Indragiri Hilir
    • Rokan Hulu
    • Rokan Hilir
    • Pelalawan
    • Kuantan Singingi
    • Kepulauan Meranti
  • Nasional
  • Ekonomi
  • Perbankan
  • Politik
  • Hukum
  • Dunia
  • Teknologi
  • Otomotif
  • Lainnya
    • Lingkungan
    • Sumber Daya Alam
    • Pendidikan
    • Kesehatan
    • Video

Terbaru

Trending

Pilihan

Video

Home / Pendidikan /

Dari Bekas Kandang Sapi Jadi Gerbang Masa Depan: Sekolah Rakyat di Kepulauan Meranti, Harapan dari Ujung Negeri

Minggu, 27 April 2025 | 07:17 WIB  
Editor : Raya Desmawanto
Dari Bekas Kandang Sapi Jadi Gerbang Masa Depan: Sekolah Rakyat di Kepulauan Meranti, Harapan dari Ujung Negeri

Bangunan bekas kandang sapi yang akan dijadikan sekolah rakyat di di Desa Banglas, Kecamatan Tebingtinggi, Kabupaten Kepulauan Meranti, Riau. Foto: SM News

RiauAkses.com, Kepulauan Meranti - Di sebuah pagi yang tenang tepatnya Sabtu (26/4/2025) di Desa Banglas, Kecamatan Tebingtinggi, angin berembus lembut membawa aroma tanah yang masih basah. Jalan Pelajar, Dusun 1 Dorak, yang biasanya lengang, hari itu tampak berbeda. Sejumlah pejabat daerah bersama tim teknis dari Kementerian Pekerjaan Umum tampak serius meninjau sebidang lahan kosong—sebuah tempat yang kelak menjadi rumah baru bagi ratusan impian kecil: Sekolah Rakyat.

Di bawah terik matahari yang mulai meninggi, Kepala Dinas Kominfotik Kepulauan Meranti, Febriady Asmara, bersama rombongan lainnya
seperti Sekretaris Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dinsos-P3AP2KB), Sukri, Kabid Cipta Karya PUPR Kepulauan Meranti, Feni Utami, Kabid Pertanahan Dinas Perkimtan LH Maizatul Baizura, dan anggota Bidang Aset BPKAD Meranti Tabrani. Mereka sebagai tim pembentukan Sekolah Rakyat di Kabupaten Kepulauan Meranti mendampingi Tim teknis dari Kementerian PU berjalan menyusuri lahan itu. Mereka berbincang, menunjuk ke satu sudut, mencatat ukuran, dan membayangkan masa depan yang sebentar lagi akan terwujud.

Sekolah Rakyat ini bukan sekadar proyek fisik. Ia adalah bagian dari inisiatif besar Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto—sebuah program inklusif yang ditujukan untuk memutus rantai kemiskinan melalui pendidikan. Di bawah naungan Kementerian Sosial RI, sekolah ini akan menjadi oase harapan bagi anak-anak dari keluarga prasejahtera.

Sekolah Rakyat dirancang menyerupai model boarding school—anak-anak akan tinggal di asrama, belajar, bertumbuh, dan diasah bukan hanya dari sisi akademik, tetapi juga dari aspek gizi, kesehatan, IQ, hingga kedisiplinan. Setiap anak akan dipantau secara holistik, memastikan mereka mendapatkan kesempatan terbaik untuk mengubah jalan hidup mereka.

Dalam rencana besar ini, Kabupaten Kepulauan Meranti menjadi salah satu daerah yang dipercaya menjadi salah satu lokasi perintis. Sebuah kehormatan, sekaligus tanggung jawab. Karena dari tanah inilah akan lahir generasi baru yang kelak mampu berdiri sejajar, tak lagi dibelenggu keterbatasan.

Tahun ajaran baru 2025/2026 ditargetkan menjadi momen perdana Sekolah Rakyat membuka pintunya. Anak-anak dari pelosok desa, dari rumah-rumah sederhana yang beratapkan langit harapan, akan berkumpul di tempat ini—menjadi keluarga besar yang satu visi: melangkah keluar dari lingkaran kemiskinan.

Di lahan kosong yang hari itu masih dihiasi ilalang, akan tertanam benih perubahan. Tak lama lagi, di sanalah suara tawa, semangat, dan mimpi anak-anak Kepulauan Meranti akan menggema, menjangkau langit.

Di balik angka statistik tentang kemiskinan yang mencekik—27,5 persen penduduk hidup di bawah garis kemiskinan pada 2023—terselip mimpi-mimpi kecil yang tetap menyala, meski seringkali tertiup kerasnya realitas.

 

Pemerintah Kabupaten Kepulauan Meranti, lewat tangan dingin Bupati H. Asmar, tidak tinggal diam. Dengan penuh harap, ia mengajukan proposal kepada Kementerian Sosial, mengusulkan agar program ini bisa benar-benar terwujud di tanahnya. Sebuah langkah nyata untuk menjangkau 26.393 anak dari keluarga miskin—anak-anak yang hari ini mungkin masih menginjak jalan tanah untuk ke sekolah, atau bahkan terpaksa berhenti di tengah jalan karena himpitan ekonomi.

Proposal itu bukan sekadar berkas administratif. Ia adalah dokumen penuh harapan—disusun dengan tekad untuk memperluas akses pendidikan, menurunkan angka putus sekolah, dan mengubah masa depan satu generasi.

Dari data yang diajukan, terungkap angka-angka yang berbicara, dari data Program Pensasaran Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem (P3KE), terdapat sekitar 26.393 anak usia sekolah yang berasal dari keluarga miskin. Rincian anak-anak tersebut adalah sebagai berikut: Sekolah Dasar (SD) 12.893 anak Sekolah Menengah Pertama (SMP) 6.787 anak dan Sekolah Menengah Atas (SMA)  6.713 anak.

Mereka bukan sekadar angka. Mereka adalah wajah-wajah kecil dengan mata berbinar, tangan-tangan mungil yang menggenggam impian, yang kini menunggu kesempatan untuk belajar, bertumbuh, dan bermimpi lebih tinggi.

"Mengingat kondisi ini, kami percaya bahwa pendirian Sekolah Rakyat akan memberikan dampak positif yang signifikan terhadap pendidikan dan kesejahteraan masyarakat," ucap Asmar singkat, namun dalam kata-katanya, ada kepercayaan kuat bahwa perubahan itu mungkin.

Program Sekolah Rakyat mendapat dukungan hampir di seluruh penjuru negeri. Kepulauan Meranti, dengan segala tantangan geografis dan ekonominya, tak mau ketinggalan. Mereka ingin membuktikan, bahwa dari tanah gambut, rawa, dan pulau-pulau kecil itu, bisa lahir generasi besar yang cerdas dan bermartabat.

Dari ujung negeri ini, lilin-lilin kecil itu mulai dinyalakan. Sebentar lagi, jika Tuhan mengizinkan, mereka akan menerangi langit Meranti—dan menerangi masa depan Indonesia.

Pemerintah Kabupaten Kepulauan Meranti telah menyiapkan sebidang tanah di Jalan Pelajar, tepatnya di samping SMAN 3, untuk sesuatu yang jauh lebih besar dari sekadar bangunan—sebuah Sekolah Rakyat, simbol perubahan untuk generasi masa depan.

 

Tanah hibah seluas 64.624 meter persegi, yang dulunya berdiri kandang sapi milik BUMD PT Bumi Meranti, kini tengah dipersiapkan untuk dialihfungsikan menjadi kompleks pendidikan terintegrasi. Namun, perjalanan ke sana bukan tanpa tantangan. Menurut Maizatul Baizura, Kabid Pertanahan Dinas Perkimtan LH, status lahan itu masih perlu diperjelas. Sertipikat tanah harus digabungkan menjadi satu, dan pengukuran ulang bersama Badan Pertanahan Nasional (BPN) perlu dilakukan, mengingat pengukuran terakhir dilakukan lebih dari satu dekade lalu, pada tahun 2012. Meski begitu, semangat untuk menghadirkan Sekolah Rakyat tetap menyala.

Sekolah ini tidak hanya akan menjadi tempat belajar biasa. Ia dirancang untuk menjadi rumah kedua bagi ribuan anak dari keluarga kurang mampu di Meranti. Mulai dari Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP) hingga Sekolah Menengah Atas (SMA) akan dibangun dalam satu kawasan terpadu.

Rencana besar itu sudah disusun rapi yang direncanakan terdiri dari 6 rombongan belajar SD, menampung 336 siswa, 3 rombongan belajar SMP, untuk 243 siswa dan 3 rombongan belajar SMA, juga untuk 243 siswa. Tak hanya ruang belajar, di atas tanah ini juga akan berdiri asrama putra dan putri, ruang guru, masjid, kantin, dan gedung serba guna—dengan total luas bangunan mencapai 26.179,04 meter persegi, semua berdasarkan prototype yang telah dirancang oleh Kementerian Pekerjaan Umum.

Lebih dari sekadar deretan gedung, Sekolah Rakyat di Meranti ini diimpikan menjadi tempat di mana anak-anak tak hanya belajar membaca, menulis, dan berhitung, tetapi juga menumbuhkan kepercayaan diri, menemukan bakat, dan mengukir masa depan.

Di tanah yang dulunya sunyi, di atas sisa-sisa kandang sapi yang kini tinggal kenangan, sebentar lagi akan berdiri sebuah mercusuar pendidikan. Sebuah bukti bahwa di tempat mana pun, bahkan dari tempat yang paling sederhana sekalipun, masa depan bisa dibangun—asal ada mimpi dan kemauan untuk mewujudkannya. (R-01)


TOPIK TERKAIT

# Bekas Kandang Sapi# Sekolah Rakyat# Kepulauan Meranti# RiauAkses.com
Komentar Via Facebook :

BERITA TERKAIT

  • Helikopter Water Bombing Pinjaman dari Pusat Akan Tiba di Riau pada Bulan Mei

    Riau•
    Minggu, 27/04/2025 | 06:14 WIB
    RiauAkses.com, Pekanbaru - Helikopter water bombing yang dipinjam Pemprov Riau ke
  • Nekat Bobol Rumah Lansia, Pemuda di Kunto Darussalam Diamankan Polisi

    Hukum•
    Jumat, 25/04/2025 | 17:04 WIB
    RiauAkses.com, Rokan Hulu - Aksi nekat pemuda berinisial RS (25) berakhir di tangan aparat. Ia
  • Pertama Kalinya di Indonesia, Jambore Karhutla 2025 Resmi Digelar

    Riau•
    Jumat, 25/04/2025 | 15:01 WIB
    RiauAkses.com, Siak - Jambore Karhutla 2025 resmi digelar hari ini di Taman Hutan Raya (Tahura)
  • Kawasan Taman Kota Pekanbaru Bersih dari Lapak Liar PKL

    Riau•
    Jumat, 25/04/2025 | 14:59 WIB
    RiauAkses.com, Pekanbaru – Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Pekanbaru bergerak
  • CFD Pekanbaru Segera Comeback! Pemkot Finalisasi Penataan PKL

    Riau•
    Jumat, 25/04/2025 | 13:52 WIB
    RiauAkses.com, Pekanbaru – Kabar gembira bagi masyarakat Pekanbaru yang gemar
Banner Ramadhan TAF - P07

TRENDING

  • UMK dan UMP Riau Tahun 2026 Resmi Ditetapkan, Ini Rinciannya

    UMK dan UMP Riau Tahun 2026 Resmi Ditetapkan, Ini Rinciannya

    Selasa, 23/12/2025 | 19:58 WIB
  • 1 Orang Tewas Belasan Luka, Hotel New Hollywood Pekanbaru Terbakar

    1 Orang Tewas Belasan Luka, Hotel New Hollywood Pekanbaru Terbakar

    Sabtu, 20/12/2025 | 20:28 WIB
  • Danantara Bersama BUMN Salurkan Bantuan Kemanusiaan untuk Pemulihan Pascabencana di Aceh

    Danantara Bersama BUMN Salurkan Bantuan Kemanusiaan untuk Pemulihan Pascabencana di Aceh

    Sabtu, 20/12/2025 | 00:05 WIB
  • Elevasi Waduk PLTA Koto Panjang Naik Tipis 3 Sentimeter Pagi Ini

    Elevasi Waduk PLTA Koto Panjang Naik Tipis 3 Sentimeter Pagi Ini

    Sabtu, 20/12/2025 | 11:11 WIB
  • Ketua DPRD Riau: Penanganan TNTN Butuh Dukungan Bersama

    Ketua DPRD Riau: Penanganan TNTN Butuh Dukungan Bersama

    Senin, 22/12/2025 | 17:00 WIB
  • Polisi Selidiki Kebakaran Hotel New Hollywood Pekanbaru yang Tewaskan 1 Orang

    Polisi Selidiki Kebakaran Hotel New Hollywood Pekanbaru yang Tewaskan 1 Orang

    Senin, 22/12/2025 | 08:45 WIB
  • Kapolda Riau Resmikan MPP Presisi dan Letakkan Batu Pertama Pembangunan Klinik Polres Rohil

    Kapolda Riau Resmikan MPP Presisi dan Letakkan Batu Pertama Pembangunan Klinik Polres Rohil

    Senin, 22/12/2025 | 18:38 WIB
  • Besok, 2.505 PPPK Paruh Waktu Pemprov Riau Dilantik

    Besok, 2.505 PPPK Paruh Waktu Pemprov Riau Dilantik

    Selasa, 23/12/2025 | 20:52 WIB
Banner STMIK In Pekanbaru - P09
    • Ikuti Kami di:



  • Disclaimer     Kontak Kami     Tentang     Pedoman     Redaksi    

    RiauAkses.com - All Right Reserved
    Desain by : Aditya