Home / Riau /
Antisipasi Karhutla, Pemprov Riau Ajukan Bantuan Helikopter dan Modifikasi Cuaca ke BNPB
Menyusul penetapan status siaga kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) Provinsi Riau tahun 2025, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau bergerak cepat dengan mengajukan usulan permintaan bantuan kepada Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). Foto: Dok SM News
RiauAkses.com, Pekanbaru - Menyusul penetapan status siaga kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) Provinsi Riau tahun 2025, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau bergerak cepat dengan mengajukan usulan permintaan bantuan kepada Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). Permintaan tersebut meliputi helikopter untuk water bombing dan patroli udara, serta dukungan untuk Operasi Modifikasi Cuaca (OMC).
Kepala Pelaksana (Kalaksa) Badan Penanggulangan Bencana Daerah dan Pemadam Kebakaran (BPBD Damkar) Provinsi Riau, M. Edy Afrizal, menjelaskan bahwa penetapan status siaga darurat Karhutla telah diberlakukan di Riau hingga akhir November mendatang. Langkah ini merupakan respons proaktif terhadap potensi peningkatan risiko kebakaran hutan dan lahan.
"Status siaga darurat Karhutla sudah kita tetapkan. Sebagai langkah selanjutnya, saat ini kami tengah mempersiapkan surat usulan permintaan bantuan helikopter water bombing dan patroli udara kepada BNPB. Insya Allah, surat tersebut akan kita kirimkan pada pekan ini," ungkap Edy Afrizal kepada media center Riau, Kamis.
Dalam usulannya kepada BNPB, Pemprov Riau mengajukan permintaan sebanyak delapan unit helikopter. Rinciannya adalah enam unit helikopter yang akan digunakan untuk operasi water bombing dalam memadamkan titik api, serta dua unit helikopter lainnya yang akan difungsikan untuk kegiatan patroli udara guna memantau dan mendeteksi dini potensi kebakaran.
"Tentu saja, jumlah helikopter yang nantinya akan dibantu oleh BNPB akan disesuaikan dengan ketersediaan dan prioritas dari pihak pusat. Namun, yang jelas, upaya pengajuan bantuan ini merupakan langkah antisipasi kita, mengingat prediksi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) yang menyatakan bahwa Riau akan mulai memasuki musim panas pada periode Mei hingga Juni," jelas Edy Afrizal.
Selain pengajuan bantuan helikopter, Edy Afrizal menambahkan bahwa Pemprov Riau juga mengusulkan permintaan bantuan untuk Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) kepada BNPB dan BMKG pusat. Langkah ini dipandang penting sebagai upaya pencegahan dini Karhutla.
"Dengan adanya usulan OMC ini, diharapkan nantinya ketika curah hujan di wilayah Riau mulai berkurang dan memasuki musim kemarau namun kondisi awan masih memungkinkan untuk dilakukan penyemaian, maka OMC dapat segera diimplementasikan sebagai langkah antisipasi terjadinya Karhutla," pungkasnya.
Langkah proaktif yang diambil oleh Pemprov Riau ini menunjukkan keseriusan dan komitmen dalam menghadapi potensi ancaman Karhutla di tahun 2025, dengan melibatkan berbagai upaya pencegahan dan penanggulangan yang terkoordinasi dengan pihak pusat. (R-05)
TOPIK TERKAIT
BERITA TERKAIT
TPK Hotel Berbintang di Riau Naik Jadi 41,80 Persen pada Februari 2025, Tamu Asing Menginap Hampir 2 Hari
RiauAkses.com, Pekanbaru — Tingkat Penghunian Kamar (TPK) hotel berbintang di ProvinsiMaret 2025, Riau Inflasi 0,68 Persen, Perawatan Pribadi dan Makanan Jadi Penyumbang Terbesar
RiauAkses.com, Pekanbaru – Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Riau mencatat inflasiGubernur Riau: Kebijakan Harus Berdasarkan Data, Jangan Mengawang-awang
RiauAkses.com, Pekanbaru – Gubernur Riau, Abdul Wahid, menekankan pentingnya pengambilanPermasalahan Sampah Memanas, Kepala Dinas Perkimtan-LH Kepulauan Meranti Diduga Kirim Ancaman Verbal
RiauAkses.com, Kepulauan Meranti - Masalah penumpukan sampah di Kota Selatpanjang yang belumOptimalisasi Pajak Daerah, Pemprov Riau Akan Laksanakan FGD dengan Dunia Usaha
RiauAkses.com, Pekanbaru - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau akan melakukan optimalisasi pajak







Komentar Via Facebook :