Home / Riau /
Prosesi Upacara Tepuk Tepung Tawar Tradisi Adat Melayu, Ternyata Ini Makannya
Bahan-bahan yang digunakan dalam prosesi upacara tepuk tepung mawar. Foto: Net
RiauAkses.com, Pekanbaru - Upacara tepuk tepung tawar pada hakikatnya adalah doa untuk keselamatan dan kesejahteraan pihak penerima tepuk tepung tawar. Selain itu, adalah ungkapan rasa syukur terhadap prestasi seseorang yang diharapkan akan meningkat di masa mendatang.
Hal ini juga sebagai cerminan kesucian hati untuk menerima kehadiran seseorang di negeri ini yang tentu saja berlapis dengan harapan agar tugas yang diembannya dapat terlaksana dengan baik.
Demikian disampaikan Ketua Umum Dewan Pimpinan Harian Lembaga Adat Melayu Riau (LAMR), Datuk Seri Taufik Ikram Jamil di Balai Adat Melayu Riau, Kamis (2/11/2023).
Dijelaskan dia, bahwa lazimnya alat kelengkapan upacara adat tepung tawar terdiri dari beberapa jenis dedaunan dan lain-lain. Dijadikan lambang-lambang tertentu yang sara dengan nilai adat melayu.
"Air percung misalnya, merupakan wewangian yang melambangkan menjaga nama baik, keharuman nama pribadi, keluarga, masyarakat, bangsa dan negara. Disebut juga pengharum marwah atau pewangi harkat dan martabat," jelasnya.
Ada pula beras kunyit, yang melambangkan kemurahan rezeki dan melambangkan nikmat Allah, serta cerminan kesuburan yang disebut rezeki tak putus, rahmat tak habis. Kemudian bertih, yang melambangkan sifat tenggang rasa atau disebut senasib sepenanggungan.
"Kemudian, bunga rampai yang melambangkan hidup yang penuh kasih sayang dengan nama baik, harum, dan semerbak," imbuhnya.
Tepuk tepung tawar, kata Datuk Seri Taufik, merupakan acara adat yang bukan saja menjadi milik Riau, namun sudah diakui menjadi milik bangsa Indonesia. Tradisi budaya ini telah diakui sebagai Warisan Budaya tak Benda Indonesia tahun 2019.
Dalam pengamatannya, tepuk tepung tawar tidak hanya dilaksanakan oleh masyarakat melayu di Riau, tetapi juga berbagai suku lainnya di Riau juga melaksanakannya. Maka, tepung tepuk tawar adalah tradisi yang senantiasa hidup.
"Jadi tepuk tepung tawar bukan hanya milik Riau, tapi milik Indonesia. Ini berarti bukan saja masyarakat Riau yang berkewajiban melaksanakannya, tetapi juga pemerintah harus hadir secara nyata untuk melestarikannya," tutupnya. (*)
TOPIK TERKAIT
BERITA TERKAIT
Power Up Riau Gelar Aksi Damai, Tuntut KPU Desak Calon Pemimpin Komitmen Pada Isu Lingkungan
RiauAkses.com, Pekanbaru - Sejumlah aktivis dari Power Up Riau menggelar aksi damai pro lingkunganPemkab Kepulauan Meranti Komit Prioritaskan Insentif ASN, Gaji Honorer dan Siltap Kades
RiauAkses.com, Kepulauan Meranti - Pemerintah Kabupaten Kepulauan Meranti berkomitmen untukKomitmen Membangun Desa, Plt Bupati Kepulauan Meranti Terima Tiga Penghargaan Sekaligus
RiauAkses.com, Kepulauan Meranti - Pelaksana Tugas (Plt) Bupati Kepulauan Meranti, AKBP (Purn) H.Sosok Penjabat Bupati Indragiri Hilir, Pemerhati Sosial Sebut Tak Harus Putra Daerah
RiauAkses.com, Indragiri Hilir - Wacana terkait siapa yang akan menjadi Penjabat (Pj) BupatiWaduh! PUPR Kota Pekanbaru Perbaiki Jalan Bangau Sakti Cuma 4 Meter?
RiauAkses.com, Pekanbaru - Mahasiswa Universitas Riau (UNRI) keluhkan kondisi Jalan Bangau Sakti






Komentar Via Facebook :