Home / Hukum /
ASN Pemprov Riau Diduga Lakukan KDRT, Istri Datangi Dinas PPPA
Ilustrasi KDRT. Foto: Net
RiauAkses.com, Pekanbaru - MR (38) bersama kuasa hukumnya Alfikri mendatangi UPT Perlindungan Perempuan dan Anak Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Provinsi Riau, Jumat (4/8/2023).
Maksud kedatangan MR bersama kuasa hukum adalah untuk melaporkan dan konsultasi atas kejadian dugaan Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) yang dialaminya oleh sang suami yang merupakan ASN di salah satu dinas di Pemprov Riau berinisial R.
Kuasa Hukum MR, Alfikri mengatakan bahwa korban mengalami KDRT berulang oleh sang suami namun baru berani speak up saat ini.
MR, kata Alfikri menikah dengan R sejak tahun 2007 lalu. Pertama kali mengalami KDRT sejak 2017 lalu, namun berakhir damai dan laporan yang dilayangkan ke kepolisian dicabut saat itu.
"Saat itu sang suami berjanji tidak mengulanginya lagi, tapi ternyata di 2023 ini terjadi lagi. Maka korban telah melaporkan KDRT ini ke Polsek 50 Pekanbaru pada bulan April lalu, dan tak ada kata damai lagi," paparnya.
Perkembangan terakhir, kata Alfikri kasus ini sudah masuk ke P21, artinya berkas sudah lengkap dan menunggu proses persidangan.
"Saat ini kita datang ke PPA ini, menyampaikan bahwa kasus yang dialami saudara MR harus diatensikan, sehingga kekhawatiran kita kasus ini tidak masuk angin. Kasus ini harus dikawal oleh PPA," cakapnya.
Ia mengatakan, pada kasus ini MR mengalami KDRT fisik, berupa pencekikan di leher, mata dan hidung mengalami luka bonyok.
Selain itu, korban juga mengalami luka batin dan trauma, bahkan rasa trauma tersebut juga dialami oleh ketiga anak mereka.
"Saat ini pelaku dan korban sudah pisah rumah, kalau kekerasan ke anak itu tidak ada, tapi trauma," cakapnya.
Terhadap pelaku yang merupakan ASN kata Alfikri, dirinya berharap dapat mendapatkan atensi serius dari pemerintah daerah.
Lebih jauh, ia mengatakan, bahwa respon UPT PPA sesuai dengan harapan korban, yakni mendapatkan keadilan terkait kasus tersebut.
"UPT PPA optimis, dan memunta upaya proses hukum tetap dilakukan," tukasnya. (*)
TOPIK TERKAIT
BERITA TERKAIT
Enam Bulan Terjadi 28 Kekerasan Seksual Anak di Pekanbaru, DPRD Minta Pelaku Ditindak Keras
RiauAkses.com, Pekanbaru - Kasus tindak kekerasan terhadap anak di Kota Pekanbaru, ternyata tidakWaduh! PT Pertamina Hulu Rokan Diberi Nilai 4 Jelang Dua Tahun Garap Blok Migas Rokan, Kok Bisa?
RiauAkses.com, Pekanbaru - Presiden Mahasiswa Universitas Riau, Khoirul Basar menilai jelang duaJalan Bandeng Diberlakukan Satu Arah, Upaya Pengurangan Titik Macet di Pekanbaru
RiauAkses.com, Pekanbaru - Salah satu titik kemacetan yaitu Jalan Bandeng Kelurahan Wonorejo,Nyaris 1.000 Peserta Bhayangkara Run dari Luar Provinsi, Ini Kata Kapolda Riau
RiauAkses.com, Pekanbaru - Sebanyak 2.000 peserta sudah dipastikan mendaftar di Riau BhayangkaraDLHK Provinsi Riau Gaungkan Perbaikan Lingkungan Hidup Mengembalikan Fungsi Ekosistem Gambut
RiauAkses.com, Pekanbaru - Provinsi Riau dianugerahi ekosistem gambut yang sangat luas, bahkan







Komentar Via Facebook :