Home / Riau /
Waduh! Petugas Kerohanian RS Ibnu Sina Pekanbaru Lecehkan Pasien Laki-laki, Begini Tindakan Manajemen
Seorang pegawai Rumah Sakit Ibnu Sina diduga lecehkan pasien. Foto: Net
RiauAkses.com, Pekanbaru - Seorang pria berinisial D membuat laporan ke Polresta Pekanbaru terkait dugaan pelecehan seksual yang dialaminya di salah satu rumah sakit swasta di Pekanbaru.
Kuasa hukum korban Ali Akbar Siregar di Pekanbaru, Rabu, menjelaskan kliennya mendapat perlakuan tak senonoh dari petugas kerohanian saat menjalani perawatan di ruang inap rumah sakit tersebut.
"Dugaan pelecehan seksual yang kita laporkan ini, terjadi pada Sabtu (6/5/2023) lalu di salah satu rumah sakit swasta di Pekanbaru. Saat kejadian, kondisi klien kami tengah lemah dan tidak berdaya," kata Ali usai mendampingi kliennya membuat laporan di Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polresta Pekanbaru.
Saat itu terduga pelaku merupakan seorang laki-laki yang bertugas sebagai petugas kerohanian. Entah apa kepentingan terduga pelaku masuk ke dalam ruang inap tempat korban dirawat. Namun saat itu ia seolah-olah tengah memberi perawatan terhadap korban yang antara sadar dan tidak.
"Keadaan pasien ketika itu tengah lemah. Pelecehan yang dilakukan mulai dari meraba-raba hingga ke organ vital korban," paparnya.
Korban kemudian ditinggalkan begitu saja. Merasa takut, korban kemudian berusaha keluar untuk meminta pertolongan dengan kondisi lemah dan syok.
"Saat itu korban tremor dan bersusah keluar dari ruang untuk menelepon keluarga. Setelah keluarga datang, klien kita menjelaskan ke pihak rumah sakit. Korban malah dituduh halu (halusinasi) dan disuruh cek kejiwaannya," tambahnya.
Saat melaporkan kejadian ini, pihaknya juga membawa barang bukti berupa celana dalam korban yang masih ada bekas air mani serta bukit visum terhadap korban.
Saat ini, pihak Rumah Sakit Islam Ibnu Sina di Jalan Melati, Kecamatan Sukajadi, Pekanbaru, mengaku telah memberhentikan oknum karyawan usai diduga melakukan pelecehan seksual terhadap salah satu pasien berinisial D.
Direktur RSI Ibnu Sina Pekanbaru, dr. Tryanda Ferdyansyah saat ditemui, Rabu, menjelaskan pihaknya segera mengambil tindakan dengan memecat oknum karyawan yang merupakan petugas kerohanian tersebut.
"Kejadian ini diduga dilakukan oknum karyawan kontrak yang baru bekerja selama 10 bulan. Ini merupakan musibah besar bagi RSI Ibnu Sina Pekanbaru," sebutnya kepada awak media, Rabu (10/5/2023).
Di RSI Ibnu Sina sendiri memberikan pelayanan pemisahan gender, sehingga pasien laki-laki hanya dilayani oleh tenaga medis laki-laki juga, begitupun sebaliknya. Namun tak disangka hal tersebut masih menjadi celah terduga pelaku melakukan praktik LGBT.
Dikatakan Tryanda, RSI Ibnu Sina Pekanbaru menentang keras kasus pelecehan seksual apalagi LGBT. Selama 43 tahun berdiri, salah satu rumah sakit swasta di Pekanbaru ini berjalan dengan berlandaskan nilai-nilai syariat Islam, baik nilai aturan hingga prosedur pelayanan.
"Pelayanan pemisahan gender sebenarnya untuk mencegah kejadian pelecehan seksual. Namun hal yang terjadi ini merupakan sesuatu yang di luar nalar dan di luar norma, yaitu dilakukan pada sesama jenis," lanjutnya.
Tryanda menilai kejadian ini menunjukkan LGBT merupakan suatu permasalahan besar, bahkan telah menyusup ke institusi kesehatan. Bahkan bisa saja mengancam bangsa Indonesia.
Permasalahan ini telah menjadi PR baru bagi RSI Ibnu Sina Pekanbaru agar kasus-kasus serupa tidak akan terjadi lagi.
Terkait proses hukum, dikatakannya pihak RSI Ibnu Sina telah berkoordinasi dan bekerjasama dengan Polresta Pekanbaru dalam kelancaran penyelidikan. Beberapa rekaman kamera pengawas di sekitar lokasi telah diamankan.
"Kami mendukung tindak lanjut proses hukum pada kasus ini. Kami juga sudah menyampaikan permohonan maaf kepada keluarga korban. Sebab walaupun ini dilakukan oleh oknum, namun kejadian tak pantas ini terjadi di rumah sakit kita," tandasnya. (*)
TOPIK TERKAIT
BERITA TERKAIT
Ayah Bejat di Inhu Cabuli Putrinya yang Masih SMP Hingga Hamil 8 Bulan, Begini Awal Mula Kejadian Terungkap
RiauAkses.com, Indragiri Hulu - Pagar makan tanaman. Inilah yang dilakukan oleh seorang ayah diTaufikurahman Kembali Ditunjuk Jadi Ketua Partai Gerindra Kepulauan Meranti, Tiket Menuju Pilkada 2024?
RiauAkses.com, Kepulauan Meranti - Dr Taufikurrahman kembali dipercaya menjadi Ketua DPCWow! 9 Juta Hektare Kebun Sawit Tak Bayar Pajak, Menko Luhut: Bayar Denda, Kalau Tak Mau Diambil Pemerintah!
RiauAkses.com - Hasil audit Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) terhadap laporan BadanBadut Ini Sekap dan Cabuli Remaja Perempuan di Bawah Umur, Sering Mangkal di Persimpangan Jalan Kota Pekanbaru
RiauAkses.com, Pekanbaru - Seorang pria berprofesi badut menyekap lalu mencabuli remaja perempuanGeger Suami Istri Berprofesi Polisi-Jaksa di Riau Diduga Kompak Terima Suap Perkara Narkoba
RiauAkses.com, Bengkalis - Institusi kepolisian dan kejaksaan benar-benar bisa tercoreng akibat







Komentar Via Facebook :