Home / Lancang Kuning / Indragiri Hilir
ASN di Pelangiran Inhil Diamankan Polisi Karena Diduga Aniaya Anak di Bawah Umur
Ilustrasi Kekerasan terhadap anak
RiauAkses.com, Inhil - Peristiwa diduga kekerasan terhadap anak di bawah umur kembali lagi terjadi di Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil) Provinsi Riau.
Kali ini peristiwa yang menciderai fisik serta mental seorang anak yang masih duduk di bangku sekolah Madrasah Aliah Negeri (MAN) itu terjadi di Kecamatan Pelangiran, Kabupaten Inhil pada Sabtu (25/2/2023) lalu.
Mirisnya lagi, pelaku merupakan seorang oknum Aparatur Sipil Negara (ASN) di Pemerintahan Kecamatan Pelangiran. Sedangkan korbannya merupakan anak dari MH (45) warga Kelurahan Pelangiran, Kecamatan Pelangiran.
Akibat kekerasan yang dilakukan oleh pelaku yang berinisial ZI (43) kepada korbannya, membuat remaja 16 tahun itu mengalami cidra pada bagian tulang rusuk, dan sempat dirujuk untuk mendapat perawatan beberapa hari di rumah sakit 3M Plus Tembilahan.
Camat Pelangiran, Hardinata saat dikonfirmasi membenarkan bahwa pelaku yang berinisial ZI tersebut merupakan seorang Aparatur Sipil Negara (ASN) di Pemerintahan Kecamatan Pelangiran.
“Benar, pelaku sebagai Kepala Seksi Kesejahteraan Sosial (Kasi Kesos) di Kantor Camat Pelangiran. Antara pelaku dan korban merupakan warga Kelurahan Pelanggaran dan saling bertetangga,” ungkap Camat Pelangiran, Rabu (29/3/2023).
“Pemerintah Kecamatan telah memberikan laporan ke Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Kabupaten Inhil terkait hal tersebut,” tambahnya.
Sementara itu dari beberapa sumber terpercaya yang dihimpun awak media, bahwa kejadian itu bermula saat korban dan anak pelaku beserta teman lainnya secara bersamaan hendak berangkat ke masjid untuk melaksanakan sholat magrib berjamaah.
Di perjalan itu, ada seekor kumbang yang melekat di baju anak pelaku. Mengetahui hal itu, lantas korban mencoba untuk melepaskan hewan tersebut, hingga jilbab yang digunakan anak pelaku terlepas saat korban berupaya mengambil kumbang yang melekat.
Atas kejadian itu, anak pelaku yang masih dalam usia kanak-kanak (TK) tersebut lantas menangis dan pulang ke rumah.
“Yang meletak kumbang ke anak pelaku masih simpang siur. Dari pihak korban mengatakan bahwa korban menolong, sementara dari pihak pelaku mengatakan bahwa korban yang mengganggu anaknya,” ungkap beberapa sumber.
Lebih lanjut, usai melaksanakan sholat magrib, korban telah dihadang oleh pelaku di depan masjid. Saat itulah terjadinya tindakkan kekerasan yang dilakukan oleh oknum pegawai tersebut kepada korbannya.
Kala itu, korban belum menyampaikan kepada kedua orang tua atas peristiwa yang menimpanya. Namun keesokan harinya, saat korban berada di sekolah ia terlihat lemas dan pada akhirnya korban diizinkan pihak sekolah untuk pulang lebih awal karena mengeluh sakit.
Sesampainya di rumah, korban baru bercerita kepada keluarga atas kekerasan yang menimpa dirinya.
Mengetahui hal itu, pihak keluarga langsung membawa korban ke puskesmas terdekat untuk mendapatkan pengobatan dan hingga pada akhirnya korban harus dilarikan ke salah satu rumah sakit di Kota Tembilahan untuk mendapatkan perawatan lebih intensif.
Karena berlatar belakang keluarga yang tidak mampu, biaya pengobatan korban selama mendapat perawatan di rumah sakit merupakan hasil iuran warga setempat yang merasa simpati atas peristiwa yang menimpa korban.
“Sebenarnya sudah ada upaya jalur kekeluargaan yang ditempuh, namun dari pihak pelaku kala itu sepertinya tidak memiliki etikat baik untuk bertanggung jawab dalam pembiayaan pengobatan terhadap korban hingga ia sembuh,” ungkap sumber
Dalam rentan waktu beberapa hari setelah pulang dari rumah sakit, akhirnya pihak keluarga mendapatkan hasil ronsen korban.
Berbekal hasil pemeriksaan itu, pihak keluarga segera membuat laporan pertama ke pihak kepolisian Polsek Pelangiran pada Rabu (8/3/2023), dan kembali membuat laporan kedua pada Minggu (12/3/2023) lalu.
Akibat dari perbuatan oknum pegawai tersebut, akhirnya pelaku di amankan oleh pihak kepolisian dan telah mendekam di tahanan Polres Inhil sejak beberapa hari yang lalu.
Untuk diketahui, kondisi korban secara fisik saat ini dikabarkan telah membaik dan telah aktif bersekolah.
Hingga berita ini disiarkan, awak media menunggu keterangan resmi yang di keluarkan oleh pihak kepolisian Polres Inhil terkait kasus kekerasan yang menyeret oknum pegawai tersebut. (KB-01)
TOPIK TERKAIT
BERITA TERKAIT
Tega! Pria di Inhu Cabuli Anak Tirinya Hingga 10 Kali dan Ancam Akan Dibunuh Jika Mengadu
RiauAkses.com, Inhu - Seorang pria di Inhu berinisial SR (41) tega mencabuli anak tirinya hingga 10Jadwal Imsakiyah Puasa Ramadan Hari Kedelapan untuk Wilayah Pekanbaru dan Sekitarnya
RiauAkses.com, Pekanbaru - Memasuki hari kedelapan pada bulan Ramadan yang jatuh pada hari ini,KPU Riau Siapkan TPA Khusus Jamin Hak Pemilih di Luar Daerah DPT
RiauAkses.com, Pekanbaru - Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Riau, Abdul Rahman menyebut KPUKesalahan Teknis, Gaji Pantarlih di Kepulauan Meranti Belum Bisa Dicairkan
RiauAkses.com, Selatpanjang - Sebagian Panitia Pemutakhiran Data Pemilih (Pantarlih) di KabupatenSekdako Prediksi Pekanbaru Deflasi Saat Ramadan
RiauAkses.com, Pekanbaru - Harga bahan pokok cenderung turun di pekan pertama bulan Ramadan ini.







Komentar Via Facebook :