Home / Riau /
Heboh Pub Malam Joker Poker di Negeri Melayu Islamis Diberi Izin, Muflihun Ancam Anak Buah yang Bermain: Tak Ada Sampai ke Saya!
Demo penolakan warga sekitar pub malam dan KTV Joker Poker di depan Kantor DPMPTSP Kota Pekanbaru beberapa hari lalu. Foto: Novita Asri Irawan
RiauAkses.com, Pekanbaru - Geger izin tempat hiburan malam Joker Poker di Kota Pekanbaru memicu kegaduhan di ruang publik. Betapa tidak, jargon Negeri Melayu yang identik dengan nilai-nilai Islami seperti yang kerap dikampanyekan elit daerah ini dinilai bertolak belakang dengan dugaan telah diberinya izin pub malam dan KTV tersebut.
Penjabat Wali Kota Pekanbaru, Muflihun menegaskan dirinya tidak pernah ada mendapat laporan soal proses perizinan Joker Poker. Ia mengancam akan menindak oknum-oknum di organisasi perangkat daerah (OPD) terkait yang ikut bermain dalam pengeluaran izin atau pun rekomendasi usaha Poker Joker.
"Usaha seperti itu (pub malam dan KTV) sangat sensitif. Saya tidak pernah dilaporkan dan bahkan tidak pernah dilakukan ekspos perizinan soal itu," terang Muflihun, Minggu (11/12/2022).
BERITA TERKAIT: Rela Hujan-hujanan, Warga Demo Pemko Pekanbaru Tolak Izin Pub Malam Joker Poker: Katanya Kota Madani!
Menurut Muflihun, Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kota Pekanbaru tidak pernah melaporkan soal izin Joker Poker kepada dirinya. Padahal, menyangkut jenis usaha hiburan malam seharusnya dilakukan pembahasan intensif melibatkan seluruh pihak termasuk elemen masyarakat terkait.
"Saya akan tindak jika ada pejabat yang mengeluarkan izin atau rekomendasi yang menyalahi aturan, termasuk tidak melakukan ekspos di depan kepala daerah," tegasnya.
Keberadaan Joker Poker di Jalan HR Subrantas mendapat penolakan keras dari masyarakat sekitar usaha pub dan KTV tersebut. Gelombang demonstrasi telah dilakukan oleh warga dengan mendatangi Kantor DPMPTSP di Jalan Sudirman Pekanbaru sejak beberapa hari lalu.
Salah satunya aksi unjuk rasa masyarakat dari RT 004/RW 002, Kelurahan Tobek Godang, Kecamatan Binawidya ini untuk menolak penerbitan izin usaha pub malam Joker Poker yang berada di dekat lingkungan masyarakat.
Dalam orasinya, warga meminta agar Pemko Pekanbaru konsisten dengan tagline-nya sebagai Kota Madani yang berdasarkan nilai-nilai budaya Melayu. Pemberian izin usaha pub malam tersebut dinilai warga justru memicu terjadinya tindakan maksiat.
"Katanya Pekanbaru Kota Madani. Nilai-nilai Melayu. Tapi mengapa dibiarkan usaha seperti itu berdiri," tegas warga.
Protes warga juga disebabkan karena tempat usaha pub malam Joker Poker tersebut berada di dekat lembaga pendidikan Islam yakni Pondok Pesantren Babussalam, Pesantren Tahfiz Hayatuddiyar, Masjid Darussalam, Masjid Nurul Falah dan Masjid Zaid bin Tsabit.
"Jadi kalau pub malam itu beroperasi maka akan mengganggu kenyamanan, ketertiban dan keamanan lingkungan," kata seorang warga.
Aksi demo menolak usaha pub malam Joker Poker yang disebut akan mulai beroperasi pada Sabtu (10/12/2022) kemarin bukan kali pertama dilakukan warga. Sebelumnya pada Senin lalu, elemen mahasiswa juga telah menyerukan penolakan dan mendesak DPRD serta Pemko Pekanbaru tidak memberikan izin usaha Joker Poker.
Sekretaris Komisi I DPRD Kota Pekanbaru, Muhammad Isa Lahamid sebelumnya telah meminta Pemko Pekanbaru merespon aspirasi warga.
"Pemko harus tegas terkait izin tempat hiburan ini, apalagi kita kemarin sudah bertemu masyarakat setempat. Mereka menyampaikan keberatan terkait rencana pembukaan tempat hiburan yang akan di launching tanggal 10 Desember 2022," kata Isa Lahamid kepada media, Selasa (6/12/2022) lalu.
"Pemko Pekanbaru harus menjunjung tinggi Pekanbaru sebagai kota metropolitan madani dan berbudaya Melayu. Dekat dengan masjid dan pesantren serta berada di tengah lingkungan masyarakat. Inikan tidak sesuai dengan perda yang berlaku," tegas Isa.
Izin Diterbitkan Pemprov Riau?
Belakangan, informasi menyebut kalau izin Joker Poker justru diterbitkan oleh DPMPTSP Provinsi Riau. Namun, soal ini RiauAkses.com belum dapat mengonfirmasi Pemprov Riau.
Tokoh masyarakat Riau Azlaini Agus kepada media menyebut kalau Pemprov Riau telah memberi persetujuan izin Joker Poker. Ia mengaku telah menginformasi hal tersebut ke Pj Wali Kota Pekanbaru Muflihun.
Ia bahkan menyebut pemberian persetujuan usaha tempat hiburan malam bertolak belakang dengan agenda Gubernur Riau Syamsuar yang membangun Quran Center, Rumah Tahfidz dan hal lain yang berkaitan dengan nuansa islamis.
Ia menyebut kalau Pemprov Riau, Pemko Pekanbaru dan aparat keamanan yang memberi izin keramaian telah mengabaikan aspirasi dan tuntutan masyarakat yang menolak berdirinya usaha tempat dugem tersebut.
"Ini benar-benar zalim," terang Azlaini Agus.
Ia mengajak seluruh elemen dan tokoh masyarakat melakukan gerakan penolakan tempat hiburan malam yang menurutnya menjadi sentra perilaku maksiat.
"Sudah sangat keterlaluan di Bumi Melayu bersendikan Syara dan Kitabullah ini tapi pemerintah sama sekali tidak sensitif," tegasnya. (*)
TOPIK TERKAIT
BERITA TERKAIT
KPK Periksa Pegawai PT Peputra Supra Jaya Terkait Tersangka Kasus Gratifikasi Eks Kakanwil BPN Riau
RiauAkses.com, Pekanbaru - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memeriksa seorang pegawaiPanaskan Mesin Partai, Ketua Demokrat Riau Agung Nugroho Dorong Muzamil Maju Jadi Bupati Kepulauan Meranti
RiauAkses.com, Selatpanjang - Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Demokrat Provinsi Riau,BNI Wilayah 01 Medan Berbagi Kasih Lewat Perayaan Natal Bersama Warga Tak Mampu dan Kaum Disabilitas
RiauAkses.com, Medan - Keluarga Besar BNI Wilayah 01 Medan merayakan Natal bersama masyarakat dariGardu Listrik PT Pertamina Hulu Rokan Terbakar, Produksi Minyak Blok Rokan Dikabarkan Terjun Bebas
RiauAkses.com, Bengkalis - Gardu listrik milik PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) di Desa Balai Pungut,Abu Pabrik PT Pujud Karya Sawit di Rokan Hilir Cemari Rumah Warga: Kesehatan Kami Terancam!
RiauAkses.com, Rokan Hilir - Warga sekitar lingkungan pabrik kelapa sawit (PKS) yang dikelola







Komentar Via Facebook :