Home / Riau /
Karhutla Terus Meluas, ini Kata Kepala BPBD Riau
Karhutla Riau. Foto: Net
RiauAkses.com - Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) di Provinsi Riau terus meluas. Antisipasi dan langkah penindakan harus segera cepat dilakukan Pemprov Riau.
Jika sebelumnya Karhutla baru ditemukan di empat daerah, perkembangan terbaru, Karhutla di Riau ternyata sudah menyebar di lima kabupaten kota.
Di antaranya di Dumai dengan luas lahan terbakar seluas 1 hektar, kemudian di Bengkalis 3,58 hektar, di Siak 0,1 hektar.
Selain itu, kebakaran lahan di Riau juga temukan di Pekanbaru dengan luas lahan terbakar mencapai 6,5 hektar. Sekaligus menjadi Karhutla di Riau yang terluas saat ini.
Kemudian di Kampar ada 0.75 hektar lahan yang terbakar. Sisanya, sembilan daerah lagi sejauh ini masih belum ditemukan ada titik kebakaran lahan.
"Meskipun titik lahan yang terbakar yang terjadi saat ini masih relatif kecil, tapi kita harus waspada, jangan sampai semakin meluas, karena kalau sudah meluas itu akan sulit dipadamkan, membutuhkan waktu, personil dan peralatan yang banyak, " kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Riau, Edy Afrizal, Minggu (12/2/2023).
Edy mengatakan, diantara upaya antisipasi yang bisa dilakukan oleh kabupaten kota adalah dengan mengaktifkan kembali posko bersama di setiap daerah. Selain itu para petugas juga diminta mulai melakukan patroli rutin di wilayah masing-masing.
Upaya ini menurut Edy lagi sebagai bentuk langkah siaga. Upaya preventif ini untuk meminimalisir terjadinya Karhutla lebih besar lagi.
Sebagai tindak lanjut, Kepala BPBD Riau ini juga menyatakan akan segera mengumpulkan para kepala BPBD kabupaten kota pada acara Rapat Koordinasi (Rakor) Karhutla.
"Untuk Rakor nanti kita ingin menekankan upaya preventif pencegahan dengan memaksimalkan pemantauan. Untuk daerah yang sudah ada Karhutla segera minimalisir titik api dengan mengengerahkan petugas, aktifkan komunikasi bersama unsur terkait,"
ujar Edy.
Selain itu, sebagai bentuk antisipasi dan pencegahan dini, Pemprov Riau juga mendorong agar kabupaten kota yang saat ini sudah ditemukan Karhutla segera menetapkan status siaga.
Sebab status siaga darurat Karhutla tingkat provinsi baru bisa ditetapkan jika sudah ada minimal dua kabupaten kota yang duluan menetapkan status siaga.
"Makanya kami mengimbau agar daerah yang saat ini sudah ditemukan kebakaran lahan segera ditetapkan saja status siaga," katanya.
Edy mengatakan, meski belum luas, namun temuan titik Karhutla tersebut menjadi warning bagi semua pihak untuk meningkatkan kewaspadaan. Sebab saat ini Riau mulai masuk musim kemarau.
"Memang masih sedikit yang terbakar, tapi menjadi peringatan bagi kita untuk meningkatkan kewaspadaan," ujarnya.
Sebagai bentuk antisipasi, pihaknya juga sudah melakukan rapat koordinasi dengan pihak BPBD Kabupaten/Kota. Karena menurut prediksi pihak BMKG stasiun Pekanbaru, musim kemarau sudah akan melanda Riau pada bulan Februari ini.
"Kami kami sudah melakukan rapat dengan pihak BPBD Kabupaten/Kota serta pihak terkait lainnya lebih cepat, karena berdasarkan prediksi BMKG, Februari sudah mulai masuk musim kemarau," katanya.
Lebih lanjut dikatakannya, dari hasil rapat tersebut, pihaknya juga meminta kepada BPBD Kabupaten/Kota untuk bisa menetapkan status siaga darurat Karhutla lebih cepat jika sudah memenuhi unsurnya.
"Jika unsurnya sudah memenuhi, segera tetapkan status siaga darurat Karhutla. Kalau sudah ada dua daerah yang menetapkan status siaga darurat Karhutla, nanti ditingkat provinsi Riau juga akan menetapkan status serupa," ujarnya.
Sementara Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati saat melakukan kunjungan kerja ke Provinsi Riau, Minggu (5/2/2023) kemarin mengatakan, tahun 2023 ini diperdiksi akan terjadi kemarau kering.
Berbeda dengan tahun sebelumnya 2020-2022 yang terjadi adalah kemarau basah. Maka perlu kesianggaan agar tidak terjadi kebakaran hutan dan lahan di Provinsi Riau.
"Diperkirakan Februari minggu ke 4 kemarau yang pertama, kemudian Maret April hujan lagi, kemudian Mei mengering, Juni sampai September itu kemarau kering," katanya.
Untuk itu perlu kewaspadaan daerah agar bisa mengendalikan Karhutla supaya tidak terjadi seperti tahun 2018 atau 2019 lalu.
"Perkiraan terkadang tepat, namun kita berdoa supaya jangan terjadi," katanya.
Sementara Presiden Joko Widodo telah memetakan sejumlah provinsi di Indonesia yang berpotensi tinggi mengalami kajadian kebakaran hutan dan lahan.
Kepala negara mewanti-wanti Provinsi Riau, Sumatera Utara (Sumut) dan Kalimantan mengantisipasi potensi tersebut mengingat musim kemarau diperkirakan akan mulai masuk pada akhir Februari.
"Tadi saya memberikan warning untuk Provinsi-Provinsi Riau, Sumut, Kalimantan hati-hati karena nanti di akhir Februari atau Maret panasnya sudah naik," kata Jokowi dalam rapat piminan (rapim) TNI-Polri tahun anggaran 2023 di Jakarta, Rabu (8/2/2023) lalu.
Menindaklanjuti arahan Presiden tersebut, Gubernur Riau Syamsuar segera menggelar rapat gabungan bersama Forkopimda Riau dan kabupaten kota se Provinsi Riau membahas antisipasi terjadinya Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) di Riau.
Rapat gabungan ini merupakan tindaklanjut atas arahan Presiden Jokowi yang mewanti-wanti Provinsi Riau, Sumatera Utara (Sumut) dan Kalimantan agar mengantisipasi potensi Karhutla mengingat musim kemarau diperkirakan akan mulai masuk pada akhir Februari.
"Iya, pak gubernur sudah perintahkan kami agar segera menggelar rapat gabungan bersama Forkopimda Riau dan kabupaten kota membahas antisipasi Karhutla. Nanti langsung pak gubernur yang akan memimpin," kata Edy.
Namun kapal jadwalnya masih menunggu Gubernur Riau kembali dari Dinas luar kota. Sebab saat ini Gubri sedang melaksanakan tugas di Jakarta.
"Kita tunggu pak gubernur kembali dari luar kota," ujarnya.
Sebelumnya pihaknya sudah menggelar rapat membahas antisipasi terjadinya Karhutla di Riau. Namun rapat hanya dilaksanakan dengan pemerintah daerah di tingkat kabupaten kota.
"Dengan forkopimda kan belum, inilah yang nanti akan kita buat rapat nya," sebutnya. (RE-01)
TOPIK TERKAIT
BERITA TERKAIT
Riau Alami Kenaikan Jumlah Penduduk Miskin pada September 2022
RiauAkses.com, Pekanbaru - Provinsi Riau melaporkan kenaikan jumlah penduduk miskin pada SeptemberDiduga Hilang Kendali, Kapal Ferry Dumai Line 9 Tabrak Pulau di Selatpanjang
RiauAkses.com, Kepulauan Meranti - Sebuah kapal ferry Dumai Line 9 menabrak pulau di daerahTewaskan Seorang Pekerja, Ketua DPRD Siak Laporkan Insiden Kecelakaan Kerja di PT BSP ke Kemenaker
RiauAkses.com, Siak - Ketua DPRD Siak, Indra Gunawan melaporkan insiden kecelakaan kerja yangPuluhan BUMDes di Kepulauan Meranti Terancam Tak Dapat Kucuran Dana BKK dari Pemprov Riau
RiauAkses.com, Selatpanjang - Sejumlah Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) di Kepulauan Meranti gagalIni Alasan ICW Digugat Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati
RiauAkses.com - Menteri Keuangan Sri Mulyani menggugat Indonesia Corruption Watch (ICW) ke







Komentar Via Facebook :