Home / Lancang Kuning / Kepulauan Meranti
Masalah Pasar Modern Selatpanjang Dibangun di Lahan Pelindo, Opsi Bagi Hasil Mengerucut
Bupati Kepulauan Meranti HM Adil bertemu dengan manajemen PT Pelindo di Jakarta. Foto: Ali Imran
RiauAkses.com, Selatpanjang - Bupati Kepulauan Meranti HM Adil menemui manajemen PT Pelindo di Jakarta. Persamuhan tersebut membahas soal persoalan Pasar Modern yang dibangun di atas lahan milik Pelindo yang kerap menjadi temuan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).
Di kantor pusat PT Pelindo, Adil bertemu dengan Direktur Pengelola PT Pelindo Putut Sri Muljanto, Rabu (7/12/2022) kemarin. Adil meminta agar ada solusi permasalahan yang sudah berlarut sejak 2013 lalu.
"Kita harap bisa menghasilkan kerja sama dan solusi yang terbaik. Keberadaan pasar ini menjadi penopang perekonomian masyarakat kami karena berbagai produk UMKM, hasil pertanian, perikanan, kerajinan dan produk unggulan Kabupaten Kepulauan Meranti ada di pasar ini," kata Adil.
Menurutnya, Pemkab Kepulauan Meranti telah melakukan berbagai upaya untuk menyelesaikan persoalan tersebut. Apalagi, Pemkab akan melakukan perbaikan pasar agar aktivitas perdagangan bisa dilakukan lebih baik.
"Semoga solusi didapatkan agar tidak terjadi permasalahan hukum nantinya," tuturnya.
Direktur Pengelola PT Pelindo Putut Sri Muljanto mengaku pihaknya sudah melakukan diskusi secara internal dalam menyelesaikan persolan tersebut. Menurutnya yang terpenting aset tersebut bisa dimanfaatkan masyarakat, baik pedagang maupun pembeli.
"Sama-sama kita menyelesaikan permasalahan aset itu secara sederhana dan gamblang prosesnya. Tidak melanggar hukum dan tujuannya tercapai," harap Putut.
Kepala Dinas Perdagangan, Perindustrian, Usaha Kecil dan Menengah (DisdagprinUKM) Kepulauan Meranti, Marwan menilai jalan penyelesaian terhadap persoalan Pasar Modern di atas Lahan Pelindo mulai menemui titik terang.
Ia menceritakan semula sudah ada alternatif yang telah mereka sepakati. Seperti tukar guling lahan Pasar Modern milik Pelindo dengan lahan Dorak Port milik Pemkab Kepulauan Meranti. Sementara, pihak Pelindo Selatpanjang sebagai pemilik lahan menganggap MoU tukar guling yang pernah disepakati 2013 sudah kadaluarsa karena prosesnya terhenti dari waktu yang telah disepakati.
"Persoalan berlangsung jauh sebelum Adil menjabat sebagai bupati. Kita maunya tukar guling atau hibah. Namun alternatif tersebut masih menjadi rencana jangka panjang. Karena memiliki proses yang cukup panjang dan rumit ditempuh," jelasnya.
Salah satu alternatif yang akan mereka tempuh saat ini yakni dengan melakukan pola bagi hasil penerimaan pendapatan pasar yang nantinya bakal include dengan pengelolaan Pelabuhan Domestik Tanjung Harapan melalui BUMD dan Pelindo.
"Alternatif bagi hasil. Tapi tidak hanya pasar melainkan melingkupi pengelolaan pelabuhan di sebelahnya. Keja sama melalui BUMD," ujarnya. (R-01)
TOPIK TERKAIT
BERITA TERKAIT
Pakai Seragam Partai Dukung Capres NasDem Anies Baswedan, 7 Kader PAN Riau Disemprit
RiauAkses.com, Pekanbaru - Dewan Pengurus Pusat Partai Amanat Nasional (PAN) meminta klarifikasiJual Aset Lahan Sumur Minyak, Pemkab Kepulauan Meranti Dapat Cuan Rp 50 Miliar
RiauAkses.com, Selatpanjang - Pemerintah Kabupaten Kepulauan Meranti akan melepas aset berupa tanahKONI Kuansing Kecewa Berat Dana Hibah Dianggarkan Cuma Rp 500 Juta: Air Susu Dibalas Tuba!
RiauAkses.com, Kuansing - Pengurus Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kuantan SingingiPenderita HIV/ AIDS di Pekanbaru Tembus 2 Ribu Orang, Inilah Kendala Penanganannya
SABANGMERAUKE NEWS, PEKANBARU - Penderita penyakit mematikan HIV/ AIDS di Kota Pekanbaru menembusRiset Ilmiah Ini Ungkap Awal Mula Perselingkuhan, Jaga Baik-baik Pasangan Anda
RiauAkses.com - Perselingkuhan antar pasangan kini menjadi isu besar. Tak hanya merambah kalangan







Komentar Via Facebook :